Hari ini aku hanya ingin menulis semampuku tentangmu saja, boleh? Kalaupun kamu bilang tak boleh, aku akan tetap menulisnya.
Aku pernah membayangkan dalam sebuah perjalanan kereta, ada kamu disampingku. Kamu bisa melakukan apa saja bersamaku. Membaca buku, mendengarkan musik, menjahiliku, ataupun bercerita tentang hal-hal yang membuatmu tak bisa tidur dimalam hari. Aku, bahkan tanpa sadar ingin mendengar suaramu saat memainkan tangga nada dengan pita suaramu. Kalaupun kamu hanya diam saja, aku juga akan menikmatinya. Moment bersamamu,tiap detiknya tak akan pernah semembosankan kelas perkuliahanku di hari kamis.
Kamu, pasti tak pernah melakukan hal konyol semacam itu.
Aku bahkan pernah membayangkan saat pertemuan pertama kita kala itu. Seandainya bisa, aku ingin memperbaikinya sedikit. Mungkin aku harus memperkenalkan diriku secara langsung di depanmu, berjabat tangan dan berharap mendengar namamu langsung dari mulutmu. Kita tidak pernah seresmi itu kan? Aku tak akan akan mungkin lupa bagaimana hari-hari setelahnya. Walaupun kadang ada bagian yang hilang, semuanya masih tersimpan jelas dalam memoriku.
Kamu, pasti tak pernah memikirkan hal konyol semacam itu.
Suatu waktu aku juga membayangkan dimana kita berada dalam sebuah adegan film action, seperti yang sering kamu lihat. Aku disana, ingin menyelamatkanmu yang sedang disandera di bawah lampu sorot sebuah lapangan rumput. Klise... aku babak belur dan berantakan, tapi kemudian mendengar suaramu memanggil namaku, seperti doping tiba-tiba kekuatanku kembali terkumpul. Sedetik kemudian kamu tersenyum padaku, ah itu berarti banyak hal. Tanpa kamu sadari, sebenarnya kita saling menyelamatkan saat itu.
Kamu, pasti tak pernah memimpikan hal konyol semacam itu.
Dan hanya agar kamu tahu, aku senang melihatmu memakai rok panjang dibalut dengan jilbab yang terlihat manis itu. Selalu membuatku nyaman melihatmu. Aku tak perlu khawatir menjaga pandanganku, karena kamu sudah menjaganya untukku, untuk kaumku. Kamu tahukan kalau aku dan mereka adalah makhluk bumi yang gampang terprovokasi oleh bisikan-bisikan yang sampai sekarang aku pun tak tahu dari mana.
Jangan khawatir, karena semua akan baik-baik saja pada akhirnya. Kebahagian itu tidak akan pernah habis. Akan selalu ada dimana-mana dan bertambah saat kita membuat orang lain bahagia. Yah sama seperti anak kecil yang bahagia saat orang tuanya membelikan mainan. Si anak bahagia dan orang tuanya berlipat ganda bahagianya. Ah sungguh, kita akan bahagia dengan cara kita masing-masing.
Masa lalu memang tempat yang menyenangkan, tapi aku dan kamu tahu kalau di sana tak ada masa depan. Hanya kenangannya yang akan tetap tinggal untuk diingat, dan pelan-pelan kita akan memahami kalau orang-orang di sana memang ada, tapi hanya untuk memberi kita sebuah pelajaran hidup. Mau itu pahit atau manis, nikmati saja seperti halnya minum kopi, apa lagi menikmatinya di sebuah kafe bersama sahabat karib.
Setelah itu berjalan lagi.
Wasit, ada babak tambahan. . .