lelaki yang tidak konsisten
11 October, 2012
Belakangan ini lelaki yang tidak konsisten itu sering sekali terbangun tengah malam. Bulan bermain di antara pukul dua dan tiga. Langit malam kemudian menjelma menjadi taman. Bintang adalah kedip lampu yang menerangi taman itu. Di sana ada Nebula yang sedang duduk di kursi perak. Matahari dan bulan bertanya-tanya tentang rindu. Lalu dia menemukan bayangan.
Suasana remang di dalam kamar menjadi pameran bayangan dari segala penjuru. Bayang lampu, bayang lemari, bayang gelas di atas meja, bayang buku-buku yang menumpuk, dan juga bayang titik-titik cahaya yang mengintip lewat ventilasi. Ini adalah galeri bayangan pribadi miliknya. Hanya miliknya seorang, tak ada yang akan akan dijual. Lagi pula, mana ada yang mau membeli bayangan. Mungkin hanya orang yang sangat kesepian yang ingin membelinya. Barangkali untuk menjadikannya teman.
Lelaki itu benci bangun di tengah malam. Karena di saat seperti itu pikirannya akan dipermainkan oleh hening. Entah hening akan menyembunyikannya di mana. Kadang ditemukan pikirannya berada di antara kenangan, kadang ia juga ada di antara lembaran harinya itu, bahkan pernah pikirannya tersangkut di suatu ketika yang selalu diharapkannya. Tapi pada akhirnya pikiran lelaki itu akan terbawa ombak dan tenggelam di samudera seperti sebuah kapal yang karam.
Dia memang lelaki yang tidak konsisten. Makanya dengan begitu konsistennya aku mengatakan, dia juga suka bangun di tengah malam. Apa lagi malam menghadirkan bulan sabit yang lengkungnya seperti senyum seorang perempuan yang dikenalnya. Senyum yang lebih hangat dari kata-kata puitis seorang pujangga yang dituangkan pada segelas kopi di sore hari. Senyum yang potongan matahari pagi terselip di sana. Senyum yang akan selalu diingatnya ketika hari menjadi begitu sangat membosankan.
Lalu lelaki yang tidak konsisten itu juga suka ketika bulan begitu penuh dengan cahaya. Dia akan teringat bola mata seorang perempuan yang dikenalnya. Mata yang teduh, di mana dia begitu ingin menjadi gelap yang akan ditemukan perempuan itu dalam setiap kedip. Sungguh, kalau Tuhan membolehkan, dia ingin tinggal di dalam mata perempuan itu. Sebagai seorang narapidana yang divonis hukuman seumur hidup pun tak masalah, kurasa dia akan mengajukan banding agar hukumannya tak pernah selesai.
Tapi lagi-lagi karena dia lelaki yang tidak konsisten. Dia menggali lubang di dalam ingatannya. Mencoba mengubur semua harapan-harapannya pada perempuan itu. Dia tak pernah ingin merisaukan perempuan itu lebih dari kerisauan yang dirasakannya sekarang, pada perasaan yang mengambang dalam hatinya. Lelaki itu memang hanya jarum jam yang rusak, ia sudah berhenti tapi terus saja menunjuk ke arah perempuan itu.
image from here
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
"Lelaki itu memang hanya jarum jam yang rusak, ia sudah berhenti tapi terus saja menunjuk ke arah perempuan itu."
ReplyDeleteIni ceritanya gagal move on, yah? #sotoy
:D
Sepertinya, karakteristik tulisanmu kali ini lain dari biasanya ya Chank. Terkesan "to the poin". Hehehe.. Tapi salut dengan caramu menggambarkan "melamun" di sana. Sepakat dengan komentar diatas, duhai sang pria, time to move on!
ReplyDeletewow ... move on tp gagal
ReplyDelete#mempermainkankata
walaupun "to the point", menurutq ini masih mengambang!!
ReplyDeletewekekeke, lama gak nulis sekali nulis kayak gini :D
ReplyDeletedibenerin sih jarum jam'a biar gerak lagi :P
kereeeen ^^ suka diksinya.. pencitraan visualnya udah dahsyaat, coba pencitraan yang lain misalnya audio ditambahin biar imajinasinya lebih dahsyaaat
ReplyDeletejarum jamnya di perbaiki chank hehhem, kangen sama tulisan uchank :)
ReplyDeletekereeen kak uchank >.<
ReplyDeletepaling suka "Lelaki itu memang hanya jarum jam yang rusak, ia sudah berhenti tapi terus saja menunjuk ke arah perempuan itu" d(^^)b
Kalau terbangun lagi, ingatkan si laki-laki yang tidak konsisten itu untuk qiyamul lail saja,.. Daripada mati perlahan dalam kungkungan bayang-bayang semu <<< ini kata yang aneh. Sudah bayangan, semu pula. -_-"
ReplyDeletegagal mupon nih si pria tidak konsisten :D selalu suka sama tulisan-tulisan di blog ini :)
ReplyDeletesiapakah lelaki yang tidak konsisten ini? hehehe..
ReplyDeletengenes banget si lelaki itu...
ReplyDeleteberi pil tidur saja agar tak bangun tengah malam lagi (?)
gak pernah bosen baca tulisan kamu chank... :)
ReplyDeletekisah nyatakah ini? kalau iya bagus sekali penulisan nya..
ReplyDelete