pengelana yang linglung
11 July, 2012
Aku ini pengelana yang tersesat di dalam hatimu, bajuku compang-camping, bauku tak karuan: rasanya sudah lama aku tidak mandi karena perjalanan membingungkan ini. Itu karena di dalam sini tak ada sungai ataupun danau yang bisa kutempati mandi. Ketika haus, aku hanya menunggu embun santun di pagi buta sebelum cahaya meminumnya pada segelas daun. Ketika lapar, aku hanya melumat rindu yang kutaburi harapan. Remahnya kusisakan untuk semut-semut hitam yang menemaniku.
Rupa-rupanya aku sudah berjalan sangat jauh, kakiku lecet, kaos kakipun sudah berbau aneh. Sol sepatuku juga mulai menganga seperti ingin bercerita tentang masa lalunya. Aku memutuskan berhenti sebentar di bawah pohon rindang, berbaring sejenak lalu membuka alas kakiku yang tak layak lagi. Sekarang, aku berjalan dengan kaki telanjang. Untung saja hamparan rumput ini begitu ramah padaku.
Waktu ternyata tak mau menungguku di dalam sini, rasanya ia terlalu terburu-buru. Seperti dikejar anjing di depan pagar tetanggaku yang galak itu. Ah, waktu keparat. Itu umpatan pertamaku dalam perjalanan ini, aneh rasanya. Kenapa bukan dari dulu saja aku mengumpat waktu dan menyalahkannya. Aku ingin mengurungnya dalam toples kaca seperti kunang-kunang yang pernah kita tangkap. Lalu menggantungnya di teras rumah, kita mengagumi kedip cahayanya, lampion yang indah.
Tapi paginya kita terbangun, lampion itu sekarang menjadi kuburan kunang-kunang. Aku hanya memperhatikan bola matamu. Kaca-kaca yang indah itu sekarang berembun, bingkainya tak kuat lagi menahan isinya, sepertinya ini terlalu pagi untuk hujan. “Aku tak ingin cahaya jika harus membunuh kunang-kunang malang itu,” katamu sendu sambil mendekap lututmu erat-erat. Kamu terisak gemetar, sedang aku hanya diam tergagap menunggu gagak mengetuk kepalaku.
Aku tak ingin menangkap kunang-kunang lagi untuk kita, aku takut membuatmu menangis seperti itu lagi. Karena itu aku tidak akan mengurung waktu dalam toples kaca, itupun kalau aku bisa. Aku hanya akan duduk bersama waktu, menemaninya untuk menunggumu datang dan memecahkan tabungan rinduku. Lalu kita bisa memungutinya bersama, wajahmu akan merah merona mengumpulkan rindu yang kusimpan di sana. Kamu jadi konglomerat dalam sehari, penuh dengan rindu yang berserakan.
Tanpa peta, kompas, ataupun alat navigasi lainnya. Ya, Ini adalah perjalan paling gila yang pernah kulakukan. Sebenarnya itu bukan masalah besar, karena ini hatimu, aku hanya berputar-putar di dalamnya. Kamu dimana, dengan siapa, sudah menikah, sendirian, ataukah mencariku juga, akupun tak punya catatan untuk itu.
Aku hanya tahu, perjalanan tanpa sebuah makna adalah kesia-siaan belaka.
gambar nyomot dari sini
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Keren Kata-katanya Chank...
ReplyDeleteYuni Bangeet neeeh.. :D
Salam Rindu deek
Hha jangan samakan dengan kak yuni, dia punya khas menulis sendiri kan kak -___-"
DeleteCepat balik dari kalimatan, kita kopdar lagi kak.hha
Oleh-oleh. Satu eskavator yah..
Delete@Uchank : oia??? hehe salah yah..
DeleteIya, Insya Allah Lebaran Balik koq. Qt Kopdar lagee.. :)
@Arya : Gg bs angkat yaaa.. :D
sepkt dgn kk ratih
Delete:D
Perjalanan kan selalu mempertemukan kita dengan titik dimana emosi akan mencoba tuk mempermainkan.. mencoba tuk memecah haru.. Tapi ah, aku melihat di kejauhan. Ada makna diujung sana. Menunggu, selalu menunggu. Lalu, kita di sini, tak inginkah tuk penasaran bagaimana jadinya kalau sudah menggapai ujung itu? Lalu, akan bisa ditebak. Yang terlewati akan selalu menyimpan rindu. Rindu yang membuat kita menjadi kongomerat di detik ini..
ReplyDeleteGreat Uchank!
Hha great juga kak arya, itu komen yang sangat waw sekali. hahaha
Deletesaya juga suka kata-katnya. cocok banget. great ^^
Deleteulalala aku suka deskripsinya...
ReplyDeletepengelananya kayak arjuna nya lagunya dewa, muehehe
ReplyDeleteini kali ketiga aku melewati kota ini. ada raut kaget dalam air muka penghuninya tepat ketika mata mereka menemukan aku di jalan yang sama lagi. ah, ternyata dunia ini begitu kecil untuk dikelilingi tapi masih terlalu luas untuk menemukanmu.
ReplyDeleteini kali ketiga aku melewati kota ini. kini, mereka menyebutku pengelana yang tersesat...
nice story bro.
baca kalimat ini jadi galauuuu: ..."Kamu dimana, dengan siapa, sudah menikah, sendirian, ataukah mencariku juga, akupun tak punya catatan untuk itu"
ReplyDeleteat least, kau tau siapa dia, Chank :p
btw, iya terpikir mo liburan ke makasar hehehe. ada rekomendasi?
wow nice posting, mampir balik ia n jangan lupa follow gan ane tunggu
ReplyDeletesatu kata... kereeenn...
ReplyDeleteaku selalu suka tulisanmu Chank..
kutunggu tulisanmu di Open Houseku
kerennya kata-katanya
ReplyDeleteckckck.. keren banget tulisannya Ucank.. dari maknanya ana sedikit memahami bagaimana menggunungnnya tabungan rindu itu.. *suka :)
ReplyDeleteselalun suka mampir dirumahmu ini kak uchank ahaaa ... suguhannya mantap
ReplyDeleteharus selalu optimis kalau perjalanan kita itu tidaklah sia-sia cang :D
ReplyDeleteengkau dimana, sama siapa,.... du du du... kayak mirip sebuah lagu dangdut :)
ReplyDeleteperjalanan hati dalam menggapai cinta, awalnya tersesat mungkin suatu saat bisa mendapatkannya.
kalo begitu, bunuh diri saja. hahahaha
ReplyDeletepenutup yang ciamik. sukses untuk perjalanan hidunya,,
ReplyDeleteKunjungan blogwalking.
Sukses selalu..
kembali tak lupa mengundang juga rekan blogger
Kumpul di Lounge Event Blogger "Tempat Makan Favorit"
Salam Bahagia
uchank uchank... bagus banget tulisanmu... ehcieh dia jadi konglomerat... uuu suka
ReplyDeletehadeuh tlsanmu chank bkin galau gemalau.
ReplyDeleteAku hanya tahu, perjalanan tanpa sebuah makna adalah kesia siaan belaka
ReplyDeleteImajinasimu dan penyusunan katamu luar biasa sob... hehe... salut dah...
ReplyDeletemerinding bacanya... :(
ReplyDeletepenggoresan kata yang berarti dalam.. membuatku hanyut dalam perjalanan tanpa petamu.. heeee
tolong pegangi tangan ku baang..
ReplyDeleteaku hanyuuut...
wkwkwk
Sumpah gila aku jadi nge-fans beneran deh. your hand is A-M-A-Z-I-N-G.
Keep it up Mr. Wormy!
seru bacanya, kisah perjalanan pengelana hati
ReplyDeletenice... berkutat di hati seseorang yang sebenarnya gak tau apakah orang itu dimana dan bagaimana kabarnya.. kereen dah.. :D
ReplyDeletemasalah hati memang rumit, setidaknya kita masih punya hati yang peduli meski berbalas acuh ketidakmengertian.. ;)
ReplyDeletePerjalanan hidup harus terus dihadapi, jangan sampai linglung.. jadi lah pengelana yang tangguh sob..hehe
ReplyDeletebaru ku perhatikan, tulisan di picture nya totiittetaliii :3 hahahah
ReplyDeletesenyum2 sendiri mbacanya.. :D
ReplyDelete