Aku masih sibuk dengan hobiku sedari beberapa jam yang lalu, memperhatikanmu. Ah itu, aku senang melihatmu seperti itu. Matamu yang menyipit karena tersenyum sambil bercanda dengan penata busanamu, wajahmu yang sumringah dan suara tawamu yang menyengat kupingku, bahagianya. Gaunmu itu pasti pilihanmu sendiri, aku tahu motif favoritmu dan warna kesukaanmu yang masih saja itu.
Hari ini hari bahagia kita. Iya, rasanya aku ingin mengatakannya dengan lantang saat ini. Kenapa aku bisa sebahagia ini? Aku memperhatikan lagi setelan jasku sendiri, serba hitam seperti pemeran utama film Man In Black. Ah ini, aku lebih berwibawa rasanya. Tapi jantungku terasa aneh, kenapa detaknya berbeda? Tak seperti yang kubayangkan.
Keluarga besarmu juga datang, mereka pasti bahagia, bisa kulihat dari binar mata mereka. Kamu tak mendengar doa-doa yang manis itu? Yang mengharapkanmu bahagia dari lubuk hati mereka yang bahkan hanya Tuhan yang tahu dalamnya. Apa lagi dua saudara perempuanmu yang tersenyum menggelitik ke arahku, seperti itulah mereka menguatkanku.
Aku memasuki acara resepsi itu dengan hati yang berdebar-debar. Entah karena akan menyanyikan lagu favoritmu atau karena tak kuat melihat bahagiamu dengan lelakimu. Sungguh, ini benar-benar kebahagiaan yang dilematis. Andai saja bukan karena permintaanmu, andai saja bukan karena kamu menganggapku teman terbaik, andai saja kata pengandaian tidak pernah ada diantara kita. Apa aku boleh menulis andai saja aku yang menikah denganmu? Ah, aku bahkan tak tahu sedang menulis apa.
“Aku hanya ingin melihatmu bahagia.”
Aku masih ingat kata-kataku sendiri, kalimat melankolik yang dengan tegas kukatakan saat kita masih kuliah dulu. Tapi, apakah aku benar-benar bahagia melihatmu bahagia dengan lelaki lain? Ah Tuhan, Engkau pasti sedang bergurau denganku sekarang, dengan hatiku yang sangat kecil di depanMu ini.
Apakah aku menyesali perasaanku, hidupku, atau kemalanganku? Tidak, sungguh, ini tidak seperti kelihatannya atau apa yang ada dibaliknya. Aku memang bahagia melihat semua ini, walaupun dengan lelakimu yang aku sendiri tak pernah mengenalnya. Aku suka melihat senyummu, selalu saja ingin melihatnya, bahkan di hari yang paling memuakkan sekalipun.
Aku tak akan pernah menyesal, apa lagi saat pertama kali menaruh hati padamu. Kamu bahagia? Itu cukup, anggap saja begitu.
Karena aku sudah melepasmu, bisa bahagia sendiri kan? Kalau tak bahagia, aku masih disini. Rumah di dalam hatiku masih kuat, pondasinya bahkan. Entah kuncinya kamu sembunyikan dimana.
Aku mencintaimu, perempuan yang mempunyai prinsipnya sendiri. Selalu.
Selamat berbahagia yah teman baik...
*Menulis random ternyata aneh tapi menarik.hha *
**sumber gambar
curhatan kah??
ReplyDeletekagum kalo bisa bener" melepas orang yang disayang agar bahagia, karna banyak juga orang yang gak rela jika seseorang itu dibahagiain sama orang lain
:)
Hha entah ini disebut curhatan atau bukan :D
Deleteyah tiap orang punya pandangan yang menarik tentang itu :)
Hemmm... Terharu... Hikz... ;)
ReplyDelete*Jual tissue Rp.100.000,00/ lembar*
Deleteaku gak tau ini nyata atau hanya sebuah fiksi, lepas dari itu semua..ceritanya keren bgt, narasinya mampu ngebuat aku ngerasain 'emosi' yg dirasakan si tokoh 'aku'
ReplyDeletesalam kenal :)
Saya juga gak tau ini nyata atau fiksi loh.
Deletehahaha
terimakasih :D salam kenal.
Aih...ga suka yang begini uchank...
ReplyDeleteEntah kenapa aku belum bisa seperti lelaki di sana. Yg mampu bahagia saat melihat"nya" bahagia. Yah, aku tahu. Pada dasarnya cinta akan selalu membuat kita bahagia, ketika kita tidak menghadirkannya pada keharusan utk bersama. Tapi tetap saja. Untuk saat ini aku ingin bahagia bersamanya. Saat ini sajaa...#apasih...wakakakaka :))
Jadi gue mesti bilang " SAYA JUGA GAK SUKA" gitu?
Deletehahhaa
yah suka gak suka, enak gak enak. hidup itu kompleks kan kak ? sedihnya, bahagianya ah apapun itu.
Tenang saja kak, semua yang baik-baik pasti akan kembali ke jalan yang memang seharusnya baik. #apalah
Pernah membaca kisah ini, somewhere in this blog kah?
ReplyDeletesetiap orang memang memiliki hak untuk bersikap... sepakat dengan komennya Octarezka, kagum dengan orang-2 yang rela berkorban demi kebahagiaan sang kekasih hati. Tak gampang jika pengorbanan itu adalah merelakannya untuk pria/wanita lain...
I will think to keep my love for him if I were in this situation. Aku akan pilih melepaskannya, memadamkan gelora cinta di hatiku untuknya, bersiap mengobati luka hati, lalu mencari pengganti. ;D
Nice 'random' post. Keep writing yaaa... :D
Gak tau mbak..
Deletekayaknya ini pertama kali sy nulis kayak gini.
dan ini genre campuran... (terserah mau menyebutnya apa) haha
Terimakasih sudah memberi saran :)
nanti lelaki itu akan saya beri tahu dengan baik.
@mbak alaika,
Deletewaaah..kalo saya kyakny gak bisa mbak, egois yaa...
:P
@uchank,
*uhuk..kalo ini beneran, sabar yaaa...dia psti bahagia, krna udah ddoain bahagia olh kmu #tepukpundak
sama kyak mbak alaika, cepetan cari penyembuhnya..eh
:)
Yeah,. sangat sangat sangat menarik.
ReplyDeleteKau berhasil membuatku tersenyum-senyum sendiri, hingga akhir paragraf ketiga. Setelah itu, pias!!!
Tapi itu sungguh, sangat menarik. Tak sabar menunggu kelanjutannya.
Entah kenapa, hati kecilku berbisik, atau, inikah namanya doa? saat tiba-tiba, secara sepintas aku berharap bahwa kunci rumah didalam hatimu tak akan ditemukan selamanya. Karena rumah itu miliknya, dia yang sudah bersama lelakinya.
Biarkan rumahnya berdiri disana, dan bangun rumah baru lagi, jika memang ada orang lain yang mulai mengetuknya :)
Hahhaa.. sorry rie.
Deleteniatnya emang gitu kok :p
wakkakwak
Yah mungkin juga.
Walaupun saya diam didepannya, doaku selalu ramai membicarakan tentangnya didepan Tuhanku. #eaa #Plak2
waaah bacaaan om om ini...wkwkwk
ReplyDeletebehh om-om apaan kak uti?
DeleteWakkakaa
cuma numpang ngejek =="
tiba-tiba saya jadi kangen nonton 'you are an apple in my eyes'.. um, dimana kusimpan fle ntu ya?
ReplyDeletesepertinya ini dibuat dari pengalaman pribadi
ReplyDeletetak semudah itu berimajinasi :P
jujur karya2ku juga biasanya ada sisi pengalaman pribadi
bahkan hampir 80% nya
Huuuaaaaa,,, jadi pengen nangis, ngebayangin Uchank liat cewek yg dicintainye kawin ame orang, sabar ye Chank #lho :D :p
ReplyDeletesabar ya, msh ada cewek yg lain kog...
ReplyDeleteOia, kenapa si cowok tidak perjuangkan cewek itu?
ReplyDeleteApa yang terjadi di antara mereka saat kuliah dulu?
Penasaran. Harus dipuaskan penasaranku, nah! #eh
mmmmm..aku bahagia melihatmu bahagia, meski jauh disudut hatiku sedikit terluka, knp harus dia, kenapa buka aku yg ada disampingmu ..ohw ternyta takdir berkendak lain, 50% curhatan uchank wegegeggegege
ReplyDeletehuhu
ReplyDeleteterharu bacanya
ketulusan memang tak mengharap imbalan.
semoga ketegaran laki-laki itu meradiasi gadis, agar bisa kuat seperti lelaki ini :D
wiiih nice..
ReplyDeletetapi berat kyaknya ( '-')
salah satu contoh "cinta tak harus memiliki"
yah FIGHTING saja buat kau brooo. hahaha
ku baca postinganmu sambil memandangi seorang perempuan yang saat ini sedang tidur disampingku... #mengingat masa lalu
ReplyDeletehmmm... saya hampir mengalami kejadian yang sama seperti isi postinganmu di atas sob... bahkan sudah ku persiapkan hatiku untuk itu, saat itu..
tapi memang Tuhan Maha Bijaksana...
saat ini justru ia sedang tertidur lelap disampingku...
#kau pasti mengerti maksudnya sob... :)
How lucky u are kang :)
DeleteAllah punya rencana masing-masing dari kita.
Selalu berprasangka baik kan sm Allah ? :)
miris, salut, lembut tapi menyentak...
ReplyDeletesalam kenal... tulisannya enak dipahami dan mengena...
ReplyDeletesemoga bukan pengalaman pribadi krn pasti sakit rasanya saat menuliskan ini :)
btw, keep writting ya
Senyam-senyum baca ini tulisan..
ReplyDeleteJadi ingat sama teman saya, dia cowok, pacaran sama pacarnya (ya iyalah) selama hampir empat tahun, sudah serasi sekali, malah ditinggal kawin sama pacarnya dan dia tetap datang ke hari pernikahan.
ReplyDeleteBahkan di gedung pernikahan, orang tua pacarnya malah nangis liat dia datang, entah karena apa.
Itu benar-benar jleb to the max =="
Deletewow.. tulisan seperti ini yang membuatku tertarik berkunjung ke kancingcacing ini.. curhatan si Uchank..
ReplyDelete"Aku memang bahagia, bahkan dengan lelakimu yang aku sendiri tak pernah mengenalnya" entah benar2 bahagia atau karena tidak bisa berbuat apa-apa lagi..?? wkwkwkwkwkwk
kunjungan perkenalan sobat
ReplyDeletepernah merasakan hal yang seperti ini.. ? :P
ReplyDeleteah uccank... ;')
ReplyDeletewaaaaw!!!
ReplyDeletekeren banget! :))
Ini semacam flash fiction ya bang?
boleh dibajak nggak? buat AOmagz?
http://Aomagz.blogspot.com
Iya semacamnyalah.hha
DeleteSilahkan. :)
waaahhhh keren, chank... ngena banget :D
ReplyDeletejangan2 curhat colongan nih :p
setelah baca, ini artikel yang berbobot juga ya,, dari kata katany sangat jelas dan mudah di fahami,,, keren dah,,, semoga sukses aja,,,
ReplyDeleteOKay.
ReplyDeleteThis story has been published on AOmagz! :)
http://aomagz.blogspot.com/2012/06/melihatmu-bahagia-selalu.html
Kalau ada karya2 lain untuk dimuat di AOMAgz silahkan dikirim ^^
tabah sekali sosok si aku disini =)
ReplyDeleteterima kasih atas artikel yg bermanfaat ini..
ReplyDeletebila berkenan follow back ya :)
#Salam sehat selalu
Cinta tak harus memiliki.
ReplyDeleteCinta sejati itu dimiliki, bukan memiliki.
Right? :)
wah chank, deklarasi kebebasan ini ceritanya...?
ReplyDeleteehem *manis sekali ^^ ahh sok random
padahal keren nih~