Saya ingin menulis beberapa hal yang saya temui belakangan ini.
Suatu hari nanti saya harap ini akan menjadi reminder untuk diri saya sendiri dan mengingatkan kembali kenapa saya menulis ini. Ya, ini surat untuk diri saya sendiri di masa depan.
Entah itu besok, minggu depan, bulan depan, atau beberapa tahun lagi saat saya tidak mengenal diri saya lagi.
Pertama.
Beberapa manusia tak akan pernah ada habisnya mencoba menghabisimu dengan kata-katanya.
Mereka gemar sekali memojokkan tiap orang dengan tendensi kedudukan. Apapun
yang kau lakukan di mata manusia semacam ini, semuanya dusta. Tak ada yang
benar ataupun salah di matanya. Kata-katanya akan menjelma samurai. Kalau kau terpedaya kata-katamu juga akan bermetamorfosis jadi serdadu, mereka akan berperang. Kau hanya dianggap batu loncatan di sebuah arus sungai bernama
kehidupan. Mereka harus menginjakmu untuk sampai ke seberang.
Kedua.
Kau akan menjadi manusia paling beruntung di seluruh galaksi kalau dalam hidup bisa jatuh hati hanya sekali. Realitanya, kita adalah sekumpulan makhluk
bumi yang tidak akan berhenti mencinta setelah kehilangan. Manusia itu
tempatnya segala kehilangan. Beruntungnya, kita bisa lebih kuat setelah
merasakannya. Sialnya, makhluk yang katanya sempurna ternyata tingkat kemonogamiannya tidak
bisa mengalahkan seekor cacing pipih, Diplozoom Paradoxum. Saat masih muda, cacing jantan dan betina akan bertemu lalu tubuh mereka akan melebur menjadi satu. Saya harap kau mengingat cacing pipih itu saat ingin merendahkan nilai hubunganmu pada seseorang dengan mengkhianatinya.
Ketiga.
Ada beberapa manusia yang unik. Menganggap semua benda-benda di
dunia adalah pembanding terbaik dari kehidupan seseorang. Mereka menjadikannya
tameng untuk menutupi kekurangan atau menjadikannya pedang untuk menusuk
manusia lain. Evolusi jaman telah membutakannya tentang kesederhanaan. Bahkan
seorang manusia paling agung di dunia yang menjelaskan lewat perbuatan dan
kehidupannya belum juga membuka mata orang itu. Beda jaman, kilah mereka. Tapi kau, jangan sampai lupa kesederhanaan nabimu.
Keempat.
Suatu hari lingkungan akan menuntutmu untuk berubah. Menjadi apa
yang bukan dirimu bawa selama ini. Orang yang berbeda tapi masih di tubuh yang
sama. Ideologi dan cita-citamu tentang kebajikan yang kaku dan datar akan
diuji. Ruang-ruang di hatimu yang bercahaya kelamaan menjadi redup. Lingkungan
itu adalah arena pertarungan dengan dirimu sendiri, bukan orang lain. Kau
hanya harus mengingat ini, tetaplah menjadi manusia bebas yang tidak akan terbawa arus. Selama kau memeluk Tuhan di hatimu, selama itu pula kau akan dipeluk-Nya. Bahkan, saat kau lupa memeluk-Nya, Dia tak pernah lupa memelukmu.
Kelima.
Masih ada banyak hal-hal baru di depan sana. Teman-teman baru, masalah-masalah yang baru dan segala kemungkinan yang tidak bisa kau tebak kedatangannya. Tetaplah menjadi seseorang yang ingin kau temui kelak. Orang yang menurutmu baik. Tentu saja baik belum cukup, kau juga harus benar dalam kebaikan. Orang yang katanya akan cepat mati. Tidak apa, tetaplah berbuat hal yang memang hatimu ingin dan bukan yang orang lain ingin lihat. Lagipula, kematian hanyalah pintu dari hal baru yang tidak pernah dimengerti oleh siapapun yang berteduh di bawah langit.
Keenam.
Pencitraan adalah omong kosong terbesar yang pernah diciptakan manusia, simpan kata-kata itu di kepalamu. Suatu hari kau akan merasa membutuhkannya. Iya, kau hanya akan merasa membutuhkannya. Mungkin untuk mendapatkan teman, kedudukan, pujian, atau semacamnya. Tapi saya harap kau tetap sadar dengan apa yang kita telah sepakati di awal paragraf ini.
Sudah itu saja dulu, jaga kesehatan dan nuranimu untuk kita.
pict from here
WOW! sebuah pesan masa depan yang besar, ini tulisan tentang perenungan tapi barangkali di waktu yang akan datang akan lebih menggelitik jika dibaca ulang :D
ReplyDeletebener2 dalem.. tapi memang itulah isi dunia yang aku temui selama ini
ReplyDeletebaca lagi aaah.. nancep bener pokonya
ngebayangin pesan ini dibaca 10 tahun lagi :) gimana ya kira2? tersenyum atau malah menangis?
ReplyDeletepengingat yang akan selalu di ingat hihi
ReplyDeleteka ucank selalu bisa merangkaikan kata-katanya dengan sedemikian rupa :)
ini namanya loncatan kosmik luar biasa yg terjadi di hipotalamusnya ucang. tulisanmu berubah banyak dan banyak sejak saya pertama kali mampir disini. setiap kli mampir, selalu saja, tdk bsa setor komen cerdas selain pujian.
ReplyDeletewaw.. sepertinya ini bukan untuk kamu saja, tetapi juga untuk saya, dan mungkin teman yang laen..
ReplyDeletetapi saya mau ngomentarin "yang pertama". hahah karena saya ini sering banget kena diomong omongin orang, tapi saya punya kata kata ajaib yang selalu saya baca, setiap kali saya dikatai katai, dicerca orang lain, biar saya bagi disini ya...
"Perkataan orang lain itu ibarat batu besar, jika engkau memanggulnya maka patahlah tulang punggungmu, namun jika engkau gunakan untuk membangun menara di bawah kakimu, maka kata-kata itu akan menjunjung engkau menjadi tinggi dan meraih kemenangan"
saya lupa ini kata kata siapa, hehehe tapi betul, kata kata ini menjadi penguat ketika saya dikata katai orang...
salam
tulisan yang sangat baik dan bermanfaat... terima kasih sudah berbagi...
ReplyDeleteTerus semangat berkarya dan rendah hati! :D
Yang keenam dong!!! Susah ya untuk keluar dari budaya pencitraan >.< Kadang kita menggunakan banyak topeng saat berjalan di dunia ini ._.
ReplyDeleteSebuah nasihat yg baik bt saya juga, :)
ReplyDeletePaling suka yang keempat :D Yang keenam itu juga. Pencitraan tiap orang emang cuma topeng yang gak tampak kalo kita gak menyelami seluk beluk orang itu. Pesannya tak kantongi yaa
ReplyDeletenice post :D
ReplyDeletepaling suka prolognya... bahwa itu adalah maksud saya ngeblog sejak awal, untuk rekam jejak, untuk memori ketika otak ini mungkin sudah kehilangan kemampuan mengingatnya satu per satu :) nice
ReplyDeleteyang kedua nusuk banget...manusia emang selain tempat salah dan lupa juga tempat segala macam kehilangan, toh di akhirnya juga akan 'hilang', bukan??
ReplyDeletedan memang setelah merasakan kehilangan, mental seakan lebih kuat setahap, mungkin emang benar semua hal yang terjadi tidak ada yang kebetulan.
this is sort of reminder for me...
ReplyDeletekau bijak sekali, anak muda :D
ReplyDeletemas ... mas ... , pengen nanya ne ... poin ke 2, maknanya paan ya' ... kek nya dalem bgt ... hahaha ... ^^ Cikiciww ..
ReplyDeleteWow, enam pilar.. Keren wak!!
ReplyDeletesalam kenal masbroh
waw....saNgat bijaksaNa,, jadi diam sejenak....
ReplyDeletehahaha kpikiran....
sampai baca berkali"....
lam knaL oM.... i'm is a newbie....!! :)
Banyak belajar sepertinya chank, kita memang harus bisa menangkap hal-hal yang demikian, pesan ini boleh buat saya juga ya :)).
ReplyDeleteseperti biasa, diksinya top markotop. :)
ReplyDeletesesuatu banget tuk tulisanmu chank,,,6 poin di atas bisa kan ku simpan di ingatanku jg tuk mengingatkanku?? :)
ReplyDelete