Aku hanya ingin menyederhanakan semua detik ini. Dengan langkah yang mulai linglung melewati jalan menanjak. Tak apa kalaupun sol sepatuku terkikis aspal jalan, kakiku mulai panas dan memerah. Seberapa jauh lagi kita akan berjalan? Jangan khawatir, karena aku masih bisa memapahmu ketika kakimu tergelincir, langkahmu meragu ataupun saat kamu takut meloncati lubang yang menganga.
Aku hanya ingin menyederhanakan semua detik ini. Seperti petani yang berterima kasih kepada hujan yang menjadikan ladangnya subur, hidupnya baik-baik saja dan barang tentu bahagia. Apa kamu bisa mengerti ini ?
Aku hanya ingin menyederhanakan semua detik ini. Kamu.
Aku bahkan tak memerlukan kata-kata indah apapun setelah 'kamu' titik. Hanya itu saja, asal kamu ada. Jangan tanya, aku bahagia atau tidak. Jawabannya hampir-hampir membuatku bosan mengulangnya, dalam hati.
Tidak sampai semenit kan? Iya, sesederhana ini saja.
pict from here |