![]() |
random pict from google |
Raa kini tidak fokus dengan pikirannya yang benar-benar kacau seperti seorang kehilangan arah di atas taksi yang tidak tahu tujuannya akan kemana.Dia sedang memikirkan perempuan berkerudung biru yang menitipkan hatinya padanya,yang hatinya juga dititipkan pada perempuan itu.
Minggu depan perempuan itu akan menikah.
Dia mendapatkan kabar itu dari jejaring sosial yang beberapa tahun ini sudah mengisi hidupnya untuk membuang kebosanannya setiap ada waktu kosong di sela-sela jam kuliahnya yang monoton.
Raa pernah berjanji pada perempuan berjilbab biru laut itu akan melamarnya kelak,setelah dia lulus dan cukup mapan untuk membangun sebuah keluarga dan memberi istrinya nafkah.
Sekarang Raa hanya bisa diam,orang tua perempuan itu lebih memilih lelaki yang melamar putri mereka seminggu yang lalu karena lebih menjanjikan masa depan yang baik.Dibandingkan Raa yang masih kuliah dan masa depannya buram dan belum menentu.
Raa sudah menunggu selama 7 tahun dan tidak pernah membuka hatinya untuk perempuan lain.Walaupun diakuinya banyak perempuan berjilbab biru yang menaruh hati padanya,Raa selalu menutup diri.Hanya karena janji dan rasa cintanya pada perempuan berjilbab biru laut itu.
"Dia tidak bisa berbuat apa-apa,dia hanyalah seorang yang pernah meminjam rahim dari seorang Ibu yang sangat baik dan tulus membesarkannya dari kecil hingga sedewasa ini.Dia hanya ingin berbakti pada orang tuanya yang selama ini telah memberinya kehidupan."
Kata Raa dengan intonasi yang sepertinya bisa kumaknai sendiri.
Ya malam itu saya hanya bisa melongo sambil menelan ludah beberapa kali membaca cerita dari Raa.Dia seperti sedang menamparku dengan keras tepat di pipi kanan dan menambahkan sedikit tabokan di mata kiri.
Saya salut dengan komitmen yang dipegangnya selama 7 tahun.Mungkin akan terkesan bodoh di mata sebagaian orang,tapi itulah cinta.Sesuatu yang tak bisa kita tebak ujungnya akan seperti apa.
Raa kemudian menambahkan ceritanya di kotak chat kecil disudut kanan layar monitor saya.Dia mengetik semakin lancar dan tak hentinya.Entah kenapa dia menceritakan semua itu padaku.Padahal saya belum pernah bercerita apapun tentang sudut hidupku yang satu itu.
Raa : Chank tau gak gimana rasanya nunggu selama 7 tahun ?
Sy : Haha gak lah,saya belum pernah nunggu orang selama itu bang.Emang rasanya gimana ? Vanilla?
Raa : Yee serius nih.
Sy : Serius juga nih,gak tahu bang.makanya kasih tau :P
Raa : Kayak nunggu pengumuman UAN pas SMA ! dag dig dug tak menentu chank nunggu hasilnya.
Sy : Buset emang lagi ujian apaan ? hahaha kok bisa bang...
Raa : Ujian tentang kejujuran dan komitmen chank,kayaknya sih gitu...hahaha sok bijak ya
Akhirnya chat malam itu entah berujung sampai kemana,dan rasanya lewat ketikan-ketikan Raa saya bisa mengerti bagaimana perasaannya.Saya mengambil kesimpulan sendiri dan lagi-lagi harus berpikir dengan jernih agar bisa mendapat sebuah pelajaran dari ceritanya malam itu.
Lamaa....Ya sangat lama saya berpikir.Seperti mencari-cari sesuatu di dalam otakku sendiri tapi akhirnya tak pernah saya temukan.
Kabar baiknya Raa sekarang bisa move on dan tahun depan sudah mendapat gelar sarjananya.Apa lagi katanya dia sudah menerima sebuah panggilan di sebuah perusahaan sebelum toga itu mendarat di atas kepalanya.Memang tidak semudah itu move on dengan meninggalkan perasaan yang sudah diikatnya erat-erat di dalam hatinya selama 7 tahun itu.Tapi itulah Raa,dia hanya menuliskan banyak kata K dan W malam itu (Baca : wkwkwkwkw)
Saya tidak pernah menyalahkan atau menganggap penantian Raa selama 7 tahun itu adalah hal yang bodoh dan sia-sia belaka.Tak ada yang sia-sia dalam hidup ini,saya percaya akan hal itu.Dari penantian itu dia belajar banyak hal tentang rasa kesetiaan,kejujuran pada diri sendiri dan keikhlasan pada apa yang sudah terjadi.Saya bahkan tidak yakin apakah akan bisa melakukan hal seperti itu.
Ya,Menunggu adalah teman baik dari ketidakpastian. Mereka tidak bisa dipisahkan. Karena di atas perasaan-perasaan (yang sangat kau yakini), masih ada Dia Yang Menentukan.
kutipan dari kanda Hasan (baca: Atun)
Semangka Raa ! Terimakasih curhatannya,gak disebut nama aslinya kan :p